PRESS & NEWS

Dapat Kemudahan Investasi, Kilang Rp 1,3 T Segera Dibangun di Batam

Research & Development Dapat Kemudahan Investasi, Kilang Rp 1,3 T Segera Dibangun di Batam PT Enerco RPO International akan membangun Kilang TDAE (treated distillate aromatic extract). TDAE merupakan produk turunan hasil pengolahan minyak mentah yang dimanfaatkan bahan baku utama industri ban dan karet sintetis senilai US$ 98 juta atau Rp 1,3 triliun (kurs Rp 13.100/US$) di Kawasan Industri Terpadu Kabil, Batam yang dikelola PT Kabil Citranusa. Selama ini rencana tersebut terkendala masalah lambatnya perizinan yang menyebabkan kegiatan konstruksi belum bisa dilakukan. Padahal pekerjaan enginering telah siap dimulai sejak Oktober 2015. Sebagai jalan keluar dari masalah itu, BP Batam hari ini

Read More

Kilang Karet Sintetis Terbesar di Asia Bakal Dibangun di Batam

Research & Development Kilang Karet Sintetis Terbesar di Asia Bakal Dibangun di Batam JAKARTA – Badan Pengusahaan Batam memberikan izin pembangunan konstruksi pembangunan kilang bahan baku karet sintetis jenis khusus treated distillate aromatic extract senilai Rp1,3 triliun.   Kilang TDAE (Treated Distillate Aromatic Extract) di Batam ini sekaligus menjadi yang pertama di Indonesia dan terbesar di kawasan Asia.   Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyaksikan langsung penandatanganan nota kesepahaman antara BP Batam dan PT Enerco RPO lnternasional selaku investor dan PT Kabil Citranusa selaku pemilik Kawasan Industri Terpadu Kabil di Jakarta, Senin (19/9/2016).   Darmin mengatakan sudah sejak lama

Read More

PT. Enerco RPO International Akan Membangun Kilang TDAE (Treated Distillate Aromatic Extract)

Research & Development PT Enerco RPO International Akan Membangun Kilang TDAE (treated distillate aromatic extract) Jakarta – PT Enerco RPO International akan membangun Kilang TDAE (treated distillate aromatic extract). TDAE merupakan produk turunan hasil pengolahan minyak mentah yang dimanfaatkan bahan baku utama industri ban dan karet sintetis senilai US$ 98 juta atau Rp 1,3 triliun (kurs Rp 13.100/US$) di Kawasan Industri Terpadu Kabil, Batam yang dikelola PT Kabil Citranusa. Selama ini rencana tersebut terkendala masalah lambatnya perizinan yang menyebabkan kegiatan konstruksi belum bisa dilakukan. Padahal pekerjaan enginering telah siap dimulai sejak Oktober 2015. Sebagai jalan keluar dari masalah itu, BP

Read More